Jumat, 17 April 2020

Business Model Canvas

Business Model Canvas
by Ervina Nasution


  •         Definition of a Business Model

Model bisnis adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan laba. Ini mengidentifikasi produk atau layanan bisnis yang akan dijual, target pasar yang telah diidentifikasi, dan biaya yang diantisipasi. Bisnis baru dalam pengembangan harus memiliki model bisnis, jika hanya untuk menarik investasi, membantunya merekrut bakat, dan memotivasi manajemen dan staf. Bisnis yang sudah mapan harus sering mengunjungi dan memperbarui rencana bisnis mereka atau mereka akan gagal mengantisipasi tren dan tantangan di masa depan. Investor perlu meninjau dan mengevaluasi rencana bisnis perusahaan yang menarik minat mereka.
·        The Business Model Canvas (BMC)
Business Model Canvas adalah template manajemen strategis dan lean startup untuk mengembangkan model bisnis baru atau yang mendokumentasikan. Ini adalah bagan visual dengan elemen-elemen yang menggambarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Ini membantu perusahaan dalam menyelaraskan kegiatan mereka dengan menggambarkan potensi pertukaran.
Pada dasarnya BMC (Business Model Canvas) adalah kerangka kerja yang bertujuan mempermudah mempresentasikan business model. BMC terdiri dari 3 unsur utama yaitu ProductValue, dan Market.

·        The 9 Building Blocks
ü  Segmen Pelanggan - Audiens target yang Anda rencanakan untuk menawarkan nilai dengan produk atau layanan Anda.
ü  Proposisi Nilai - Proposisi nilai ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana segmen pelanggan Anda akan menilai dari penawaran unik Anda dan membedakannya dari pesaing.
ü  Channels - Saluran apa yang akan ditawarkan proposisi nilai Anda?
ü  Hubungan Pelanggan - Bagaimana Anda berencana menjaga hubungan yang kuat dengan segmen konsumen Anda?
ü  Aliran Pendapatan - Bagaimana proposisi nilai Anda akan menghasilkan pendapatan dari setiap audiens target?
ü  Sumber Daya Utama - Ini adalah aset yang tersedia untuk bisnis yang memungkinkan Anda untuk menjalankan operasi Anda secara efektif.
ü  Kegiatan Utama - Operasi apa yang penting untuk keberhasilan bisnis Anda?
ü  Kemitraan Kunci - Kemitraan ini diperoleh melalui jaringan dengan orang-orang yang dapat membantu kesuksesan bisnis Anda.
ü  Struktur Biaya - Semua biaya yang terkait dengan bisnis.

·        Example of BMC

1) Costumer Segment / Segmentasi Konsumen
Di pilar pertama dari BMC, hal yang dibahas adalah tentang segmentasi konsumen atau pasar yang dituju. Dalam elemen ini, perlu dijelaskan secara mendetail siapa saja yang potensial untuk menjadi konsumen dari bisnis tersebut. Dapat pula disertakan alasan mengapa target merupakan konsumen potensial.
2) Value Propositions / Proposisi Nilai
Pilar kedua berisi tentang nilai atau tepatnya keunggulan dari bisnis terkait. Apa yang membuatnya berbeda dan lebih menarik dibandingkan bidang bisnis lain. Dalam penyusulan value propositions, penting untuk mengutamakan pembahasan inovasi yang ditawarkan dalam bisnis tersebut.

3) Channel / Jalur
Jalur dalam pilar ketiga lebih mengacu pada media promosi yang hendak digunakan untuk memasarkan bisnis itu. Tentu saja, taktik promosi menjadi faktor penting dalam kesuksesan usaha. Jadi, dalam elemen bisnis model canvas kali ini akan dijelaskan rinci metode pemasaran yang efektif.
4) Costumer Relationships / Hubungan dengan Pelanggan
Bagaimana cara menjaga hubungan baik sekaligus mempertahankan loyalitas konsumen merupakan elemen selanjutnya dalam business model canvas. Di pilar ini, perlu diuraikan secara terperinci perihal strategi jitu agar konsumen tidak berpindah kepada kompetitor.

5) Revenue Stream / Aliran Pendapatan
Elemen kelima berkaitan dengan pendapatan bisnis. Revenue stream terbagi menjadi cost atau pendanaan dan revenue atau pendapatan. Dengan kata lain, di sini dijelaskan mengenai sumber asal modal dan objek yang berpotensi menghasilkan keuntungan.

6) Key Activities / Kegiatan Kunci
Pilar ini berhubungan dengan pilar kedua, yakni value propositions. Aktivitas apa yang dapat menciptakan nilai unggul terhadap perusahaan? Dalam pilar key activities, perlu dijabarkan perihal kegiatan yang efektif dalam meningkatkan nilai bisnis.

7) Key Resources / Sumber Daya Utama
Catatan aset perusahaan secara lengkap perlu dijelaskan dalam elemen ini. Penulisannya perlu berhati-hati karena berpotensi tertukar dengan pilar revenue stream karena kemiripan poin. Material produk, sarana dan prasarana merupakan contoh elemen yang wajib tercatat.

8) Key Partnership / Mitra Kunci
Salah satu kunci kesuksesan bisnis adalah menjalin kemitraan atau kerja sama. Pada elemen bisnis model canvas key partnership, dijabarkan tentang siapa saja yang potensial untuk menjalin kemitraan atau telah sukses mencapai kesepakatan kerja sama.
9) Cost Structure / Struktur Pembiayaan
Pilar terakhir cukup menjebak di mana berisi tentang keterangan detail kebutuhan pendanaan untuk seluruh aktivitas bisnis. Bukan sumber asal modal atau ketersediaan sumber daya, melainkan kalkulasi biaya keseluruhan kegiatan.

Jumat, 10 April 2020

Dalam berwirausaha selain memilih produk yang dibutuhkan masayarakat sekarang, kita harus memperhatikan bagaimana harga produk yang kita pasarkan itu sesuai dengan produk yang kita jual. Dibawah ini ada beberapa cara untuk menentukan harga jual produk dengan sesuai.

Cara Menentukan Harga Jual Produk Anda dan Sesuai Sasaran Bisnis

Langkah pertama adalah Anda harus memiliki pandangan tentang apa yang ingin Anda capai dengan strategi penetapan harga: Anda ingin menghasilkan uang. Itu sebabnya Anda memiliki bisnis. Menghasilkan uang berarti menghasilkan pendapatan yang cukup dari penjualan produk Anda sehingga Anda tidak hanya dapat menutupi cost yang telah Anda keluarkan, tetapi mengambil untung dan mungkin membuat bisnis Anda lebih besar.
Kesalahan terbesar yang dilakukan banyak bisnis adalah percaya bahwa hanya indikator harga saja yang mendorong penjualan. Padahal pada dasarnya yang terpenting adalah kemampuan menjual. Kemampuan Anda untuk menjual adalah faktor utama yang mendorong penjualan. Hal ini  berarti, Anda harus merekrut orang-orang marketing  yang tepat untuk mengadopsi strategi penjualan yang tepat.
Pertama yang harus Anda pahami adalah : salah satu indikator menentukan harga jual terbentuk dari kemampuan Anda untuk menjual barang tersebut. Pernahkah Anda berpikir perbedaan antara Rolex yang harganya ratusan juta rupiah dan jam tangan  merek Seiko dengan harganya yang hanya jutaan atau mungkin ratusan ribu? Padahal bisa dilihat jika menurut fungsinya, kedua merek jam ini sama peruntukannya. Menunjukan waktu. Perbedaannya adalah kemampuan mereka dalam menjual merek mereka atau biasa yang disebut dengan branding.
Pada saat yang sama, sadarilah risiko yang menyertai membuat keputusan menentukan harga jual yang buruk. Ada dua perangkap utama yang dapat Anda hadapi – di bawah harga (under price) dan diatas harga (over price).
  • Under price atau menetapkan harga dibawah pasaran

Menentukan harga jual produk Anda terlalu rendah dapat berdampak buruk pada laba yang Anda dapatkan. Masih banyak pemilik bisnis yang  percaya  bahwa ini adalah yang harus mereka lakukan dalam zaman sekarang ini, terlebih ekonomi yang sedang sulit.
Menentukan harga  jual produk Anda secara akurat sangat penting di setiap titik dalam siklus ekonomi, tetapi banyak bisnis keliru yang beranggapan bahwa memberikan harga dibawah harga sebenarnya produk mereka adalah hal yang baik. Mereka mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk mereka adalah alternatif yang paling murah dan mereka  berharap dapat menaikkan volume penjualan. Pada kenyataanya,  cap “murahan” pada produk Anda akan melekat
Ingat, konsumen selalu merasa bahwa mereka ingin mendapatkan nilai lebih dari uang yang mereka keluarkan dari memilih barang atau jasa yang mereka pilih. Penetapan harga harus sangat berhati-hati agar sepenuhnya  dapat menutupi cost yang telah Anda keluarkan. Perlu Anda tahu,  mengurangi harga pada titik yang tidak seharusnya bukan pilihan baik untuk kepentingan jangka panjang  perusahaan

  • Over price atau menetapkan harga diatas pasaran

Di sisi lain, Menentukan harga jual terlalu mahal pada suatu produk bisa sama merugikannya karena pembeli selalu akan melihat harga pesaing. Penentuan harga di luar kemampuan pelanggan untuk membayar juga dapat menurunkan penjualan.
“ Kalau kita bisa jual mahal, kenapa kita harus jual murah?” Banyak pebisnis berpikir bahwa mereka harus menanggung semua pengeluaran orang-orang yang bekerja untuk mereka, sewa, dll. Dan inilah harga yang sepantasnya untuk membayar semua. Hei, siapa Anda????
Tempatkan dirimu di posisi pelanggan. Berapa harga yang adil untukmu? Saran kami, Anda harus mengadakan sedikit survei pelanggan dengan dua atau tiga pertanyaan  sederhana untuk menanyakan apakah harga yang Anda berikan sudah sesuai dengan manfaat yang produk Anda berikan?

Pahami Prioritas Bisnis Anda yang Lain

Apa alasan lain untuk masuk ke dalam bisnis ini? Pahami apa yang Anda inginkan dari bisnis yang anda jalani saat iin Anda saat Anda menentukan harga jual produk Anda. Selain memaksimalkan laba, penting bagi Anda untuk memaksimalkan pangsa pasar produk Anda. Hal ini dapat membantu Anda mengurangi pengeluaran dan dapat menimbulkan efek yang disebut “Network Effects” yaitu nilai produk Anda meningkat karena lebih banyak orang Gunakan.
Contoh  produk yang memiliki efek jaringan adalah sistem operasi Windows Microsoft. Ketika semakin banyak orang mulai menggunakan Windows daripada produk pesaing, semakin banyak pengembang perangkat lunak yang membuat aplikasi untuk berjalan di platform tersebut.
Anda mungkin ingin produk Anda dikenal karena kualitasnya, bukan hanya yang termurah di pasar bukan? Jika demikian, Anda mungkin ingin harga produk Anda lebih tinggi untuk mencerminkan kualitas produk Anda.


Setelah mengetahui dan menerapkan hal - hal diatas, para wirausahawan dapat menjual produk sesuai dengan aman dan sesuai sasaran. Terimakasih.