Kamis, 18 Juni 2020

My Business (Cemilan Cookies Sehat)












Hai Milers!
Dikesempatan kali ini saya akan mengenalkan bisnis baru yang akan saya kembangkan suatu hari nanti. Penasaran kan? Ditunggu yaa!! Kira-kira apa sih yang akan saya kembangkan dan inovasikan kali ini....
Buat kalian yang sering menemi kesibukan kalian dengan “CEMILAN” jangan Panik dan jangan Risau kalian masih bisa menikmati keseruan sensasi makanan ringan yang lagi Hits dan Trend, dijamin kalian tidak akan ketinggalan jaman!
Menjadi usaha Home Industri dikemudian harinya, dengan trend saat ini yang menjadikan makanan ringan (Cemilan) sebagai teman dalam setiap kesibukan yang sedang dijalanin, baik itu nongkrong bareng temen-temen, ngerjain tugas depan laptop, sampai nemenin kalian nonton drakorr...  yuhuu sungguh menarik bukan. Dengan rencana usaha kali ini, bukan hanya membantu menemani kesibukan dan aktiftas kalian, saya juga bertekad dalam membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar, membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan usaha dikemudian hari.
Adapaun langkah awal yang harus saya lakukan adalah :
1.      Pembukaan Rumah Produksi
Rumah produksi merupakan tempat yang menjadi tempat aktifitas pembuatan usaha.

2.      Pembelian Perlengkapan Bahan Produksi
Prlengkapan produksi meliputi bahan-bahan produksi dan bahan pokok.

3.      Pencarian Modal
Pencarian modal dikumpulkan melalui tabungan dan simpanan owner serta mencari beberapa sumber vendor sebagai ladang investasi usaha yang akan dikembangkan.

Team  (organisasi )
Ø  Owner
Ø  Bendahara (staff)
Ø  Admin (staff)
Ø  Team marketing (staff)
Ø  Team produksi (staff)
Ø  Team packing & pengiriman (staff)

Pemasaran
Sasaran pemsaran kali ini meliputi tempat penjualan jajanan wisata (Tempat-Tempat wisata), menjalin kerja vendor dengan industri supermarket yang sudah ada, seperti Alfamart, Indomaret dan lain-lainnya.



1. Customer Segments (Target Konsumen)
Kolom target konsumen dapat membantu menentukan siapa target penjualan Anda, dan mendeskripsikan permasalahan apa saja yang dirasakan oleh mereka.
Nah, dalam hal ini, kira-kira apa yang bisa dilakukan si calon pelaku usaha olahan tepung mocaf itu?
Sebelum berjualan, dia melakukan riset mengenai bahan baku utama, yaitu tepung mocaf. Hasil riset menunjukkan bahwa tepung mocaf memiliki kandungan gizi yang sangat baik apabila dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus, autis, dan penderita obesitas.
Dari hasil riset kandungan bahan baku, kemudian dia melakukan survei pasar, yang dapat dikelompokkan lagi berdasarkan: permasalahan, kebutuhan, faktor ekonomi, usia, dan jenis kelamin calon konsumen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pasar olahan tepung mocaf masih besar, dan apakah calon konsumen membutuhkan olahan tepung mocaf untuk dikonsumsi sehari-hari.
Setelah dilakukan survei kembali, ternyata pasar olahan tepung mocaf masih luas, dan target konsumen di awal juga memberikan respon yang positif.
Berdasarkan survei pasar dihasilkan poin-poin customer segments sebagai berikut :
seorang calon pelaku usaha ingin membuka usaha menggunakan bahan baku utama tepung singkong, atau saat ini dikenal sebagai tepung mocaf.

2. Value Propositions (Nilai yang Ditawarkan)
Nilai yang ditawarkan adalah poin-poin berisi kelebihan atau keunggulan produk Anda, yang membedakan antara produk tersebut dengan produk pesaing.
Dalam kasus ini, ada beberapa nilai yang ingin ditawarkan si calon pelaku usaha camilan olahan tepung mocaf, salah satunya menjual dalam bentuk cookies.
3. Channels (Metode Penjualan)
Metode penjualan digunakan untuk mengetahui cara menyampaikan nilai produk yang Anda tawarkan kepada target konsumen.
Dalam menyampaikan produk ke konsumen ada dua cara, yaitu :
Direct (penjualan dilakukan secara langsung): Seperti memiliki toko sendiri, melakukan penjualan di website atau media sosial.
Indirect (penjualan dilakukan secara tidak langsung): Di sini Anda menjual produk dengan bantuan perantara, agar produk sampai ke konsumen. Misal menitipkan produk ke retailer, atau bekerjasama dengan e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, Shoppe, dan lain sebagainya.
Pada tahap ini, biasanya pelaku usaha juga sudah memberikan merk kepada produk yang ingin dijual. Nah, ceritanya, si pelaku usaha memberi nama cookies olahan tepung mocaf ini, Mookis.
Berikut di bawah ini penjelasan mengenai ketiga eleme :

1. Key Activities (Kegiatan Kunci)
Komponen kegiatan kunci harus diisi dengan kegiatan-kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu value propositions (nilai yang ditawarkan).

Sebagai contoh yang sama dengan dua artikel sebelumnya, yaitu usaha “Mookis”. Usaha Mookis memliki beberapa kegiatan untuk menghasilkan produk camilan sehat, berikut dibawah ini key activities (aktifitas kunci) dari “Mookis”

Key activities (aktifitas kunci) sangat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan value propositions (nilai yang akan ditawarkan), dan setiap perusahaan memiliki kegiatan kunci yang berbeda-beda.

2. Key resources (Sumber Daya Kunci)
Dalam membangun suatu usaha, Anda harus mengetahui sumber daya yang digunakan.

Sumber daya kunci merupakan hal penting yang harus dimiliki agar key activities (aktifitas kunci) bisa dijalankan dan value propositions dapat ditawarkan kepada customer segments.

Key resources dapat dikategorikan seperti di bawah ini :
Aset fisik: Fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
Hak kekayaan intelektual: Merek, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan
Human: Tenaga kerja
Financial: Sumber daya keuangan perusahaan cash, kredit, obligasi, saham.

3. Cost structures (Struktur Biaya)
Struktur biaya adalah rincian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan key activities (aktifitas kunci) dan menghasilkan value proposition.

Anda dapat menggolongkan cost structures sesuai dengan kebutuhan pengeluaran perusahaan. Berikut dibawah ini kategori dari cost structure:
Biaya investasi, yaitu biaya modal awal dalam membangun bisnis seperti peralatan-peralatan ataupun pengurusan perizinan.
Biaya variabel/operasional, yaitu biaya yang sangat berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi dan sangat berpengaruh dengan jumlah produksi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
Biaya tetap/ fix cost, sebaiknya dimasukkan dalam perhitungan keuangan perusahaan.Biaya tetap tidak mempengaruhi kapasitas produksi, apabila kapasitas produksi sedikit, maka Anda tetap membayar dengan harga yang sama.

Kesimpulan
Seluruh komponen BMC sudah kita bahas. Dengan ditambah ketiga komponen di atas, bagan BMC akan seperti di bawah ini:






LINK VIDEO TUGAS 13:


https://youtu.be/jJpaUw3krYE



PROPOSAL USAHA TUGAS 14:

15frDTXGJRk6UQY8E75lPRdtqkSrjxj40/

Rabu, 10 Juni 2020

CARA MENEMUKAN IDE BISNIS




Cara Mendapatkan Ide Bisnis Dari Pelanggan





Sebelum memulai bisnis usaha, Kita harus memperhatikan dan mengetahui hal - hal berikut agar mendapatkan ide bisnis yang tepat bagi Anda, yaitu: 

Lakukan Riset Bisnis dan Produk

Metode ini adalah metode terukur, di mana ide bisnis yang dicari dapat diperoleh melalui riset dan persentase yang dilakukan untuk memastikan jenis bisnis dan produk yang banyak diterima pasar. Riset bisnis ini bisa dilakukan dengan bantuan teknologi digital. Misalnya dengan mencari kata kunci melalui Google Trend untuk mengetahui tren bisnis pada suatu lokasi melalui persentase dan angka pencarian informasi tertinggi.

Serap Ide dari Masalah Tiap Orang

Setiap orang pasti memiliki masalah dan setiap masalah pasti membutuhkan solusi. Masalah-masalah yang pada awalnya bersifat personal rupanya telah banyak menginspirasi dan dikembangkan untuk menjadi ide bisnis cemerlang bagi banyak pebisnis sukses. Contoh nyata paling sederhana adalah usaha laundry.
Banyaknya mahasiswa yang tidak sempat mengurus cucian dan sulitnya mencari jasa asisten rumah tangga bagi para ibu-ibu bekerja, membuat munculnya jasa laundry menjadi solusi paling jitu untuk mengatasi masalah tersebut.

Belajar dari Kesuksesan Bisnis Orang

Usaha yang sukses dan mampu bertahan dalam jangka waktu lama pasti memiliki keunggulan yang patut dipelajari. Dari sana, Anda bisa menyaring dan mengaplikasikannya sebagai gagasan untuk ide bisnis  yang hendak dirintis. Tapi menduplikasi sebuah bisnis yang sukses tidak harus sama persis.
Jangan lupa untuk mengamati, meniru, dan memodifikasi bisnis tersebut agar bisnis yang akan Anda tekuni sedikit berbeda, memiliki ciri khas, dan memiliki nilai lebih dari bisnis yang sudah ada.

Belajar dari Kekurangan Pesaing

Menemukan ide untuk bisnis ternyata dapat Anda temukan dari kelemahan kompetitor. Anda bisa menjelajahi social media atau website bisnis yang memiliki produk atau layanan serupa dengan bisnis yang ingin Anda tekuni. Lihatlah bagaimana tiap orang memberi ulasan di kolom komentar pada website tersebut. Catat  apa saja keluhan yang ada. Hal-hal yang tidak bisa dipenuhi oleh pesaing Anda inilah yang dapat menjadi ide bagus untuk melahirkan sebuah bisnis baru.

Ikuti Perkembangan Tren

Tren adalah sesuatu yang banyak diminati oleh sekolompok orang pada satu waktu. Karena itu, sebuah ide bisnis yang mengikuti tren akan berpeluang untuk digemari dan banyak menjaring konsumen dalam waktu cepat. Tidak ada yang salah dengan mengikuti tren, selama Anda mampu membuat bisnis tersebut berbeda dari yang lain. Tetapi, karena sebuah tren biasanya cepat berlalu, maka pastikan juga Anda memiliki solusi seandainya tren bisnis tersebut mulai memudar dan tidak lagi digemari.
Dari beberapa cara ide bisnis di atas, Anda bisa mengetahui bahwa ternyata ide untuk membangun bisnis bisa dari mana saja. Pilihlah yang paling mungkin untuk Anda jalankan dan pastikan hal tersebut sesuai dengan kemampuan, budget, dan minat yang Anda miliki  agar sukses dan disukai konsumen.
Selanjutnya, jika bisnis telah Anda miliki dan ide bisnis yang Anda terapkan sudah mulai berjalan, maka jangan lupa untuk mengelola keuangan dengan baik dan benar. Hal ini juga tidak kalah penting dalam sebuah bisnis. Keluar dan masuknya uang perusahaan harus ada di dalam laporan keuangan.
Oleh karena itu, jika Anda menemukan kesulitan dalam mengelola keuangan bisnis, tidak ada salahnya untuk menggunakan bantuan software akuntansi yang tepercaya dan akurat dalam proses hitung-menghitung. Salah satu software akuntansi yang bisa menjadi pilihan Anda yaitu Jurnal.
Memiliki mitra pengelola keuangan seperti Jurnal yang memiliki sistem terintegrasi, pastinya akan memudahkan setiap proses terkait pengelolaan keuangan. Dengan Jurnal, Anda dapat lebih mudah membuat laporan keuangan, mengelola aset dan stok barang, hingga membuat dan mengirim invoice lebih mudah dan cepat. 




LINK VIDEO: 


Rabu, 03 Juni 2020

BUSINESS PLAN





  • Pengertian Business Plan
    Business Plan atau Perencanaan Bisnis merupakan pernyataan formal yang berisi tujuan berdirinya sebuah bisnis, alasan mengapa pendiri bisnis tersebut yakin tujuan tersebut bisa dicapai dan juga strategi atau rencana apa yang akan dijalankan guna mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis juga bisa mengandung informasi mengenai latar belakang organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk memenuhi tujuan itu.
  •  Manfaat Business Plan 

    Terdapat beberapa manfaat atau fungsi business plan, berikut ini adalah manfaat business plan yang perlu diketahui pentingnya business plan bagi wirausaha:
    1. Untuk Mengawali Sebuah Bisnis atau Usaha
    Bussiness plan berfungsi untuk merancang stategi dan rencana awal bisnis. Sebuah bisnis akan sulit berkembang apabila dijalankan tanpa rencana ataupun rancangan bisnis. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang wira usaha untuk menyusun sebuah rencana bisnis agar bisnis yang ditekuni lebih terarah dan terorientasi dengan benar dan dapat mencapai kesuksesan.
    2. Untuk Mencari Sumber Dana
    Rencana bisnis yang telah disusun bermanfaat untuk mendatangkan pihak ketika seperti investor, bank atau yang lainnya yang akan membantu bisnis yang dijalankan. Artinya, rencana bisnis yang sudah dibuat dapat menjadi semacam proposal atau pelengkap proposal yang akan membantu mendapatkan modal usaha.
    3. Membuat Bisnis Lebih Fokus dan Terarah
    Seorang pebisnis perlu menyusun sebuah business plan atau rencana dan rancangan bisnis agar nantinya bisnis yang akan dijalankan akan lebih fokus dan terarah dalam menentukan jenis bisnis, modal, strategi bisnis serta jenis pemasaran yang akan digunakan.
    4. Memprediksi Masa Depan
    Business plan juga dapat digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis yang kan dijalankan. Sebab, saat menyusun rencana bisnis, maka akan terlihat gambaran jangka pendek, menengah dan panjang bagi bisnis yang akan dijalankan.
    5. Untuk Menaikkan Level Bisnis
    Business plan juga dapat menaikkan level bisnis yang sedang dijalankan. Rencana dan rancangan bisnis yang disusun dengan baik akan membuat gairah tersendiri bagi pebisnis untuk menjalankan usaha mereka.
  • Prinsip Business Plan
    A. Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.
    B. Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
    C. Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
    D. Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien.
  • Komponen Business Plan 
    A. Membuat Deskripsi Bisnis

    Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang nantinya terlibat dalam bisnis, akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari bisnis tersebut.

    B. Melakukan Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen bisnis yang penting. Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, Anda membutuhkan suatu analisa yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisa SWOT. Dengan analisa ini, Anda dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya.

    C. Membuat Analisa Pesaing

    Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing.

    D. Desain Pengembangan

    Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga akan memengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.

    E. Rencana Operasional dan Manajemen

    Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.

    F. Menghitung Pembiayaan

    Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen pembiayaan.
    Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor pembiayaan, antara lain laporan keuangan perencanaan, laporan arus kas perencanaan, laporan Neraca perencanaan, dan analisis pengembalian modal. 

Kamis, 14 Mei 2020

Analisa Kelayakan Bisnis/ Investasi

 Definisi Analisa Kelayakan Bisnis


Pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Penjelasan Mengenai Kriteria Investasi 
Studi kelayakan bisnis pada dasarya bertujuan untuk menentukan kelayakan bisnis berdasarkan kriteria investasi. Kriteria tersebut diantaranya adalah: 

1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV atau Net Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan harga pembelian awal.

NPV atau Net Present Value ini banyak digunakan dalam penganggaran modal untuk menganalisa profitabilitas dari sebuah proyek ataupun proyeksi investasi. Para pemilik modal ataupun manajemen perusahaan dapat menggunakan perhitungan NPV ini untuk mengevaluasi apakah akan berinvestasi atau tidak berinvestasi pada suatu proyek baru ataupun investasi pada pembelian aset baru. Dalam bahasa Indonesia, Net Present Value atau NPV ini disebut juga dengan “Nilai Bersih Sekarang” atau “Nilai Bersih Saat Ini”.

Rumus NPV:

NPV = ( C1 / (1 + r )1) + ( C2 / ( 1 + r )2 ) + ( C3 / (  1 + r )3 ) + … + ( Ct / ( 1 + r )t ) – C0
Keterangan:
  • NPV = Net Present Value (dalam rupiah)
  • Ct = Arus kas per tahun pada periode t
  • C0 = Nilai investasi awal tahun ke-0 (dalam rupiah)
  • r = suku bunga atau discount rate (dalam persen)


2. Payback Period (PP)
Periode Payback adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk pembayaran nilai investasi yang telah dikeluarkan. Periode pengembalian dalam bahasa Indonesia dapat disebut juga dengan Periode Pengembalian Modal. Para Investor atau Pengusaha sering menggunakan Payback Period  (PP) atau Periode Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi seperti keputusan yang menentukan apakah akan menginstal Menginstal modalnya ke suatu proyek atau tidak. Beberapa periode yang menarik bagi investor besar.

Contoh Rumus Payback Period:


3. Benefit Cost Ratio
Rasio B / C (Rasio Biaya Manfaat) adalah ukuran yang ditentukan antara total pendapatan dengan Total Biaya produksi (Biaya = C). B berarti Manfaat, sedangkan biaya C berarti. Hitung b / c rasio ini dihitung dari tingkat suku bunga. Dalam menentukan nilai, B / C digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Rumus untuk menghitung b / c rasio adalah:
Rasio B / C = Jumlah Pendapatan (B): Total Biaya Produksi (TC)

4. Internal Rate of Return
IRR adalah singkatan dari Internal Rate of Return yang menjadi salah satu acuan penghitungan efisiensi dari sebuah investasi. Secara sederhana, penghitungan IRR dapat menjadi dasar apakah sebuah investasi layak dilakukan atau tidak. Sebuah investasi yang dianggap layak jalan harus memenuhi kriteria nilai IRR lebih tinggi ketimbang minimum acceptable rate of return atau minimum attractive rate of return.
Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari sebuah investasi yang berani dilakukan seorang investor. Tidak hanya itu, sebuah kegiatan investasi juga bisa dilanjutkan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain, termasuk bunga deposito bank, reksadana, atau bentuk investasi lainnya.
Berikut Rumus IRR.
IRR = rk + ( NPV rk / (TPV rk – TPV rb))x (rb-rk)
Keterangan:
  • IRR = Internal Rate of Return
  • rk = tingkat bunga yang lebih kecil (rendah)
  • rb = tingkat bunga yang lebih besar (tinggi)
  • NPV rk = Net Present Value pada tingkat bunga kecik
  • TPV rk = Total Present Value pada tingkat bunga kecil
  • TPV rb = Total Present Value pada tingkat bunga yang besar
Ingat, IRR adalah tingkat diskon rate yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Kesimpulannya, bila penghitungan IRR lebih besar ketimbang discount factor, maka dapat dibilang bahwa investasi yang akan dilakukan dinilai layak. 

  • Contoh kasus dan perhitungan menggunakan rumus NPV

Manajemen Perusahaan ADC ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya. Harga mesin produksi yang baru tersebut adalah Rp150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp50 juta per tahun selama lima tahun. 
Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?

Penyelesaian:

  • Ct = Rp. 50 juta
  • C0 = Rp. 150 juta
  • r = 12% (0,12)

Jawaban:

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV adalah Rp30,24 juta.






Jumat, 17 April 2020

Business Model Canvas

Business Model Canvas
by Ervina Nasution


  •         Definition of a Business Model

Model bisnis adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan laba. Ini mengidentifikasi produk atau layanan bisnis yang akan dijual, target pasar yang telah diidentifikasi, dan biaya yang diantisipasi. Bisnis baru dalam pengembangan harus memiliki model bisnis, jika hanya untuk menarik investasi, membantunya merekrut bakat, dan memotivasi manajemen dan staf. Bisnis yang sudah mapan harus sering mengunjungi dan memperbarui rencana bisnis mereka atau mereka akan gagal mengantisipasi tren dan tantangan di masa depan. Investor perlu meninjau dan mengevaluasi rencana bisnis perusahaan yang menarik minat mereka.
·        The Business Model Canvas (BMC)
Business Model Canvas adalah template manajemen strategis dan lean startup untuk mengembangkan model bisnis baru atau yang mendokumentasikan. Ini adalah bagan visual dengan elemen-elemen yang menggambarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Ini membantu perusahaan dalam menyelaraskan kegiatan mereka dengan menggambarkan potensi pertukaran.
Pada dasarnya BMC (Business Model Canvas) adalah kerangka kerja yang bertujuan mempermudah mempresentasikan business model. BMC terdiri dari 3 unsur utama yaitu ProductValue, dan Market.

·        The 9 Building Blocks
ü  Segmen Pelanggan - Audiens target yang Anda rencanakan untuk menawarkan nilai dengan produk atau layanan Anda.
ü  Proposisi Nilai - Proposisi nilai ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana segmen pelanggan Anda akan menilai dari penawaran unik Anda dan membedakannya dari pesaing.
ü  Channels - Saluran apa yang akan ditawarkan proposisi nilai Anda?
ü  Hubungan Pelanggan - Bagaimana Anda berencana menjaga hubungan yang kuat dengan segmen konsumen Anda?
ü  Aliran Pendapatan - Bagaimana proposisi nilai Anda akan menghasilkan pendapatan dari setiap audiens target?
ü  Sumber Daya Utama - Ini adalah aset yang tersedia untuk bisnis yang memungkinkan Anda untuk menjalankan operasi Anda secara efektif.
ü  Kegiatan Utama - Operasi apa yang penting untuk keberhasilan bisnis Anda?
ü  Kemitraan Kunci - Kemitraan ini diperoleh melalui jaringan dengan orang-orang yang dapat membantu kesuksesan bisnis Anda.
ü  Struktur Biaya - Semua biaya yang terkait dengan bisnis.

·        Example of BMC

1) Costumer Segment / Segmentasi Konsumen
Di pilar pertama dari BMC, hal yang dibahas adalah tentang segmentasi konsumen atau pasar yang dituju. Dalam elemen ini, perlu dijelaskan secara mendetail siapa saja yang potensial untuk menjadi konsumen dari bisnis tersebut. Dapat pula disertakan alasan mengapa target merupakan konsumen potensial.
2) Value Propositions / Proposisi Nilai
Pilar kedua berisi tentang nilai atau tepatnya keunggulan dari bisnis terkait. Apa yang membuatnya berbeda dan lebih menarik dibandingkan bidang bisnis lain. Dalam penyusulan value propositions, penting untuk mengutamakan pembahasan inovasi yang ditawarkan dalam bisnis tersebut.

3) Channel / Jalur
Jalur dalam pilar ketiga lebih mengacu pada media promosi yang hendak digunakan untuk memasarkan bisnis itu. Tentu saja, taktik promosi menjadi faktor penting dalam kesuksesan usaha. Jadi, dalam elemen bisnis model canvas kali ini akan dijelaskan rinci metode pemasaran yang efektif.
4) Costumer Relationships / Hubungan dengan Pelanggan
Bagaimana cara menjaga hubungan baik sekaligus mempertahankan loyalitas konsumen merupakan elemen selanjutnya dalam business model canvas. Di pilar ini, perlu diuraikan secara terperinci perihal strategi jitu agar konsumen tidak berpindah kepada kompetitor.

5) Revenue Stream / Aliran Pendapatan
Elemen kelima berkaitan dengan pendapatan bisnis. Revenue stream terbagi menjadi cost atau pendanaan dan revenue atau pendapatan. Dengan kata lain, di sini dijelaskan mengenai sumber asal modal dan objek yang berpotensi menghasilkan keuntungan.

6) Key Activities / Kegiatan Kunci
Pilar ini berhubungan dengan pilar kedua, yakni value propositions. Aktivitas apa yang dapat menciptakan nilai unggul terhadap perusahaan? Dalam pilar key activities, perlu dijabarkan perihal kegiatan yang efektif dalam meningkatkan nilai bisnis.

7) Key Resources / Sumber Daya Utama
Catatan aset perusahaan secara lengkap perlu dijelaskan dalam elemen ini. Penulisannya perlu berhati-hati karena berpotensi tertukar dengan pilar revenue stream karena kemiripan poin. Material produk, sarana dan prasarana merupakan contoh elemen yang wajib tercatat.

8) Key Partnership / Mitra Kunci
Salah satu kunci kesuksesan bisnis adalah menjalin kemitraan atau kerja sama. Pada elemen bisnis model canvas key partnership, dijabarkan tentang siapa saja yang potensial untuk menjalin kemitraan atau telah sukses mencapai kesepakatan kerja sama.
9) Cost Structure / Struktur Pembiayaan
Pilar terakhir cukup menjebak di mana berisi tentang keterangan detail kebutuhan pendanaan untuk seluruh aktivitas bisnis. Bukan sumber asal modal atau ketersediaan sumber daya, melainkan kalkulasi biaya keseluruhan kegiatan.